 |
| grass hill |
 |
| sapi2 |
 |
| rumah-rumah tak berpenghuni |
 |
| puncak Tai Mo Shan |
 |
| Turun potong jalan |
 |
| matahari terbenam |
Sabtu 26 November 2011 akhirnya aku dan kawan-kawan bisa merengkuh puncak tertinggi di Hong Kong. Perjalanan kali ini ditempuh lewat Tsuen Wan, dari MTR Tsuen Wan keluar lewat exit B lalu menyebrang ke Shiu Wo Street. Naik mini bus nomer 82 menuju Shing Mun Reservoir, perjalanan kira-kira 15 menit. Kira-kira jam 10 pagi nyampai Shing Mun Reservoir disambut sama monyet-monyet yang bergelantungan dipohon, mereka tidak menggangu para pejalan kaki, asal tidak diberi makanan. Dari sini kita ambil arah yang ke kanan utuk menuju ke Needle hill, dan perjalanan dimulai dari pos 125. Setelah meninggalkan Shing Mun Reservoir, kita akan bertemu dengan tempat bbq serta plakat Maclehose Trail (stage seven) dan jalan inilah yang kita ikuti. Perlahan tapi pasti kita melangkahkan kaki ke Needle Hill (532m), sambil menikmati pemandangan yang indah, kita juga bisa melihat dengan jelas wajah Lion Rock yang seperti sedang mengaum diantara pegunungan.
Setelah turun dari Needle Hill, kita menuju ke Grass Hill / Lead Mine Pass, jalanya lumayan mudah karena sudah diaspal, dan naiknya perlahan-lahan tidak terlalu tinggi, untuk lebih merasakan kesulitan, kita memilih jalan memotong, mengikuti bukit-bukit rumput, meski turun dan naiknya curam tapi mudah dilalui karena tidak licin. Grass Hill ada di ketinggian 647 m, dari sini kita bisa melihat Sing Mun Reservoir dan Needle Hill yang baru kami lewati dan tentu saja Tai Mo Shan yang akan kami tuju selanjutnya. Setelah puas merasakan sejuknya Grass Hill kita turun dan akan menemukan tanda post 132.
 |
| Mulai |
 |
| Needle Hill |
 |
| Lion Rock |
Setelah mampir ke toilet maka perjalanan dilanjutkan ke Tai Mo Shan, dimulai dari plakat Maclehose Trail (Stage Eight) kira-kira jam 2 siang. Tai Mo Shan adalah bahasa kantonis yang berarti Gunung Topi Besar, ini adalah puncak tertinggi diHong Kong yang tingginya 957m. Awal perjalanan kita akan melewati bukit-bukit berbatu. Batu-batu hitam yang lumayan besar, bentuk dan tempatnya yang unik, seperti sengaja dibentuk oleh alam. Disini juga kita bisa bertemu dengan rombongan sapi-sapi liar yang sedang merumput di pinggir jalan setapak. Setelah turun dari bukit-bukit batu kita akan melewati jalanan aspal menuju puncak Tai Mo Shan, kelihatanya dekat banget tapi untuk mencapai keatas diperlukan waktu satu jam, karena jalan aspal naiknya berbelok-belok jadi lama. sebelum nyampek atas kiata akan menemukan bangunan yang sudah tidak terpakai dan tak terawat, mungkin itu rumah atau pabrik gak gitu faham karena gak ada penjelasan. Nyampai atas kira-kira jam 5 sore ,disini ada bangunan mirip kubah masjid ada juga penjaganya tapi sayang kita tidak boleh masuk meski gerbangnya terbuka. Karena angin berhembus sangat kencang dan matahri berlindung dibalik awan kita cepat-cepat turun. Jalannya turunya juga aspal dan bisa dilalu dengan mobil, jadi untuk menghemat waktu kita potong jalan mengikuti panah putih yang tersedia, yaaa lumayan curam juga turunya tapi jadi lebih cepat nyampai bawah. Akhirnya nyampai di pos penjagaan dibawah tempat pemberhentian mobil dengan plakat pos 152. Kita istirahat dan menghabiskan bekal yang tersisa sambil menikmati matahari terbenam. Malam minggu yang indah meski turunya kaki sudah sakit tapi bener-bener puas banget. Jam 6:30 sore akhirnya nyampek dijalan raya, naik taksi ke Tsuen Wan MTR dan pulang denga kebahagiaan yang tak terkira.
0 komentar:
Posting Komentar