• Aku Hidup Bersama Alam

    AREMA B'day


    Merayakan hari jadi Arema bisa kita lakukan dimana saja, dan tahun lalu pas kebetulan lagi free, aku dan seorang kawan merayakannya dengan naik gunung, yacchh sebenarnya bukan gunung yang tinggi seh, hanya sebuah bukit tertinggi ke-2 di Hong Kong, tempat yang paling cantik dan indah untuk menikmati terbitnya sang mentari. Meski saat itu bulan Ramadan, tapi kita tetep pergi juga menikmati malam. Dengan peralatan seadanya kami berangkat naik jam sekitar 12 dini, melawan angin malam dan sedikit ketakutan karena pas malam jum'at. Setapak demi setapak sambil menikmati bintang yang bertaburan akhirnya sampai juga diatas sekitar jam 2. Ternyata diatas sudah ada beberapa orang yang telah menempati pos diatas, dan sebagian membuka tenda, karena kami tidak membawa tenda akhirnya kami hanya memcari tempat yang datar untuk membuat api dan merebus air serta mie untuk sahur. Dan parahnya adalah aku tidak bisa menemukan tempat membeli parafin, akhirnya aku pergi ketoko membeli beberapa lilin yang besar, dan memcoba membuat api dengan lilin itu. Ternyata sulit banget, lilin meleleh tanpa menghasilkan api, ditambah angin bertiup sangat kencang. Tapi aku tidak menyerah, aku memunguti sampah-sampah daun kering, tissu dan plastik-plastik yang ada diatas, dan setelah 1 jam berhasil mendidihkankan air, uuffhhh akhirnya menikmati kopi yang dan mie yang sungguh nikmat sekali. Dan tentu saja aroma kopi dan mie itu sangat menggoda yang ada diatas, setelah kita kenyang dan masih ada sedikit kopi, kita menawarkan ke kelompok pemuda yang terdekat. Dan dengan senang hati mereka menerima, lalu kita ngobrol ngalor-ngidul sambil menunggu sang mentari keluar dari peradunnya. Yaachhh dialam bebas sesuatu yang kecil bisa membuat kita dekat dan bersahabat, hanya kopi yang mungkin cuman 1 cangkir dan dibagi 5 orang, bisa mengakrabkan kami di lantau peak. Pershabatan baru yang mungkin memang hanya malam itu, tapi paling tidak, diHong Kong kita masih bisa menemukan sahabat-sahabat baru yang baik dan juga tidak sombong, tidak membedakan status sosial.
    Dan walau matahari muncul dengan malu-malu karena tertutup kabut, kami tetep enjoy menikmati sejuknya udara pagi dan sebelum berpusah masih sempat berfoto bareng.
    With new friend

    on the top of Lantau peak

    Ngong Ping from the top

    Budha & wishdom path


    Dan setelah turun, dan istirahat sebentar di Ngong ping kami melanjutkan naik bus ke Tai O, perjalanan hanya 15 menit, tapi telah sukses mengaduk perutku, diitambah ngantuk lengkap sudah untuk membuatku mabuk darat, Setelah bus berhenti aku langsung melompat turun dan menepi, dan eng..ing..eng... aku meludah di pinggir bus stop, tepatnya di pinggir tanaman. Dan ternyata disebrang sana ada 3 polisi lagi patroli, uuffhhh aku kena tilang, dan aku tak bisa mengelak karena aku emang sadar kalau aku salah, peraturan di Hong Kong, kita tidal boleh meludah dan membuang sampah sembarangan, Jika tertangkap tangan seperti aku yaa pasti kena denda. Akhirnya aku dikasih surat tilang dan harus membayar sebesar HK $ 1500. jumlah yang tak sedikit, setidaknya perlu bekerja 2 minggu untuk mendapatkan uang sebanyak itu. Tapi apa boleh buat hukum harus diataati, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

    Dan aku tak akan melupakan tahun itu, tahun yang ada saat aku besenang-senang dan juga saat aku tertimpa tangga. Btw itu adalah Agustus yang tak akan terlupakan.

    kartu tilang


    0 komentar:

    Posting Komentar